2 Desember 2017

Sekolah - Cerpen (Cerita Pendek)


TENG! TENG! TENG!
Suara lonceng memang terdengar indah. Tapi suara lonceng yang satu ini selalu dianggap sebagai ‘ancaman’. Yup. Lonceng sekolah. Menakutkan memang. Membosankan tentunya. Itulah problema anak-anak sekolah di zaman modern seperti sekarang ini. Selalu menganggap sekolah adalah sesuatu yang membosankan. Bahkan sebagian hanya menjadikan sekolah sebagai sarana ‘tumpangan’. Maksudnya mereka hanya menganggap sekolah sebagai ciri dari status sosial mereka. Seperti halnya Shella. Tetanggaku yang berparas cantik ini hanya menganggap sekolah sebagai ajang pembuktian status sosialnya. Dia bersekolah di salah satu sekolah papan atas di Jakarta. Seragamnya yang terkesan ‘high quality’, tas yang ia kenakan bermerek terkenal, sepatunya bahkan sampai kaus kakinya pun semua bermerek terkenal. Dan tentunya, MAHAL! Ampun deh. Memangnya tujuan bersekolah untuk itu? SALAH.



Lain Shella, lain pula Lala. Temanku yang satu ini memang satu sekolah denganku. Dia cukup dekat denganku. Oh iya, dia ini salah satu siswi yang ‘centil’. Alasan aku bilang seperti ini karena berdasarkan fakta. Bukan aku fitnah loh ya. Soalnya, anggapan dia tentang bersekolah lebih parah daripada Shella. Dia bilang, “Alah, aku disekolahin Mama Papa kan hanya sebatas gengsi aja. Selebihnya sih aku cuek tuh. Masa muda kan emang gitu. Sekolah itu emang penting. Tapi main lebih penting. Apalagi nyari cowok cakep, tajir lagi. Bahagia deh masa muda aku.” Menurut kamu, apa kata kata Lala pantas? Nggak ya. Tujuan dia ke sekolah cuma pengen main-main aja, sama gengsi aja, dan nyari cowok. Aduh! Emangnya sekolah itu tempat biro jodoh?

Sementara banyak temen temen cowok aku yang punya anggapan gak kalah WOW sama anggapan-anggapan Shella dan Lala. Mereka bilangnya gini, “Yang penting bisa kumpul kumpul sama temen-temen. Ngerokok bareng, bercandaan bareng, asyik-asyik bareng, pacaran, itu yang penting.” Mereka bilangnya sekolah itu cuma tempat buat kumpul-kumpulan, gaul-gaulan, sama pacaran dan gaya-gayaan. Aku yakin, di luaran sana banyak anak-anak sekolah yang punya anggapan-anggapan lain tentang bersekolah yang tentunya gak kalah ‘parah’.

Dulu, waktu Indonesia dijajah banyak banget anak-anak bangsa yang pengen belajar ke sekolah. Menimba ilmu sebaik baiknya buat kemajuan Negara ini. Mereka rela mempertaruhkan nyawanya demi bersekolah. Mereka gak pengen jadi orang orang yang miskin ilmu. Meski memang, banyak di antara rakyat-rakyat Indonesia tempo dulu yang gak bisa sekolah. Karena masalah yang kita pasti tahu. Dulu lain halnya dengan sekarang. Zaman sekarang teknologi kian maju, apa-apa serba cepat dan mudah. Ke sekolah itu mudah tanpa ada halangan kayak zaman dulu. Semua kalangan bisa bersekolah. Tapi apa yang terjadi? Kaum pelajar zaman sekarang banyaknya ngeluh, males malesan, buat sekolah. Padahal semua serba mudah.

Meski lamanya bersekolah itu terkadang membosankan, tapi ilmu-ilmu yang mengantri buat kita serap akan merubah durasi yang kita anggap lama itu menjadi singkat apabila kita serius dan sungguh-sungguh dalam menimba ilmu. Sejatinya, ilmu itu gak bakal berat buat dibawa-bawa. Kalau kita gak terlalu paham sama pelajaran yang ‘seabreg’. Kita bisa kok tetep semangat, yakinkan aja Tuhan itu ada dan senantiasa menolong umatnya. Karena aku juga tahu, gak semua pelajar itu mampu nguasain banyak mata pelajaran. Aku juga sama. Tapi, kalau kita tetep semangat, dan yakinkan aja tujuan utama kita ke sekolah itu apa, maka Tuhan akan memudahkan jalan kita untuk menuntut ilmu.

Ayo! Semangat belajarnya, jangan cuma main-main aja, jangan cuma pamer-pamer aja, jangan cuma pacar-pacaran aja. Sekolah itu singkat aslinya. Cuma kitanya aja yang terlalu banyak malas dan ngeluh jadi rasanya lama. Inget ya! Orangtua kita itu susah payah cari uang dengan cara yang mulia dan banting tulang demi nyekolahin kita. Jika kita gak bener sekolahnya, itu tandanya kita udah ngecewain dan ngekhianati orangtua kita yang udah kerja keras buat masa depan kita. Yang serius ya sekolahnya. Semangat! Buat orangtua kita bangga. Mereka bakal bangga banget kok meskipun nilai nilai kita gak terlalu WOW.

Tapi asalkan kita jujur sekolahnya, niscaya kebahagiaan orangtua kita senantiasa merangkul kemampuan kita di sekolah. Main, gaul, pacaran itu sih boleh-boleh aja. Hak semua orang kok. Tapi, itu semua ada waktunya. Jangan disatuin di sekolah. Ayo teman-teman mulai sekarang kita sungguh-sungguh dalam menimba ilmu dan belajar di sekolah. Masa depan di sana sudah menunggu kita. Jadikan dirimu sebagai cahaya penerus Bangsa yang berkualitas dan positif.

Tidak ada komentar: